1. Kritik Ekstern
- Kritik Ekstern digunakan untuk memperoleh
keabsahan tentang keaslian sumber (otentitas)
- Kritik ekstern digunakan untuk memperbedakan
satu tipuan atau suatu misrepresentasi dari sebuah dokumen yang sejati, karena
pemalsuan dokumen dalam keseluruhan atau untuk sebagian, meskipun bukan
merupakan suatu hal yang biasa, namun cukup sering terjadi, sehingga seorang
sejarawan yang cermat harus senantiasa waspada terhadapnya.
- Kritik ekstern digunakan untuk usaha
menetapkan suatu teks yang akurat yang oleh para ahli filologi disebut “Kritik
Teks”, sedangkan didalam studi Injil juga disebut “Kritik Rendah”, sjarawan
telah meminjam teknik dari ahli filologi dan kritikus Injil.
- Kritik ekstern digunakan untuk mereforasi
teks, yaitu dengan cara mengumpulkan beberapa copian teks, untuk kemudian
dibandingkan dan dianalisis. Dalam hal ini sejarawan membutuhkan ilmu bantu
sejarah, karena pada akhir-akhir ini, ilmiawan sosial seperti ahli pendidikan,
anthropologi, psikologi dan sosiologi telah menerbitkan Questionaire, Poll
Opinio umum, statistik mengenai penduduk dan perubahan sosial, dsb. Dan
kesimpulan yang diperolh dari material semacam itu dan dari apa yang dinamakan
“Dokumen Pribadi” atau otobiografi yang dikumpulkan oleh ilmiawan sosial selama
ini.
- Kritik ekstern digunakan untuk
mengidentifikasi pengarang dan tanggal.
2. Kritik Intern
- Kritik intern digunakan untuk meneliti
keabsahan tentang kesahihan sumber (kredibilitas)
- Kritik intern digunakan untuk menganalisis
pembuktian kebenaran sebuah fakta sejarah.
- Kritik intern menggunakan Hipotesa
Interogatif, karena hipotesa ini lebih baik dibandingkan dalam bentuk
deklaratif, hipotesa interogatif bersifat tidak mengikat sebelum semua bukti
selesai diperiksa. Dan sedikit membantu sejarawan untuk memecahkan suatu
masalah karena pertanyaan tersebut langsung menuju ke jawaban.
- Kritik intern digunakan untuk melakukan
pencarian terhadap detail khusus daripada kesaksian, karena fakta sejarah
harus mengandung empat aspek subyek sejarah, yaitu: aspek biografis, aspek
geografis, aspek kronologis, dan aspek fungsionil.
- Kritik intern digunakan untuk melakukan
penilaian pribadi, yaitu kemampuan dan kemauan daripada saksi untuk memberikan
kesaksian yang dapat diandalkan, yang ditentukan oleh sejumlah faktor didalam
personalitas dan situasi sosial, yang kadang disebut “unsur pribadinya”
(personal equation).
- Kritik intern menggunakan aturan-aturan umum,
Dimana seorang sejarawan adalah penuntut , pembela, hakim, dan juri
menjadi satu. Dan sebagai hakim ia tidak mengesampingkan bukti apapun asal
relevan. Kesaksian yang kredibel harus lulus empat ujian. Dan
yang merupakan subyek pemeriksaan adalah saksi primer dan detailnya, bukan
seluruh sumber sebagai keseluruhan.
- Kritik intern digunakan untuk menganalisis
kemampuan untuk menyatakan kebenaran.
Teknik Sejarah yang Disampaikan Louis Gottschalk
Langkah-langkah penting yang harus diperhatikan untuk
melakukan penulisan sejarah menurut Louis Gottschalk adalah:
a. Pengumpulan data (Heuristik)
b. Kritik
c. Interpretasi
d. Historiografi (Penulisan
Sejarah)
Dari langkah-langkah tersebut dapat dijelaskan bahwa langkah
pertama yang harus dilakukan adalah menyeleksi sumber sumber sejarah yang akan
digunakan sebagai data, serta referensi dalam menulis sejarah. Kemudian
meneliti saksi saksi yang berhubungan dengan peristiwa yang diteliti.
Selanjutnya mengklarifikasi data yang diperoleh terhadap fakta yang terjadi di
masa lalu agar data dan fakta yang ditulis bersifat sinkron. Klarifikasi data
ini dapat dilakukan dengan alat bantu yakni sebagai berikut:
a. Katalog: berfungsi untuk memudahkan peneliti
menemukan sebuah buku yang diketahui dari pengarang, judul atau subyeknya
,untuk menunjukkan apa yang dimiliki suatu perpustakaan oleh pengarang
tertentu, pada subyek tertentu, dalam jenis literatur tertentu, membantu dalam
pemilihan buku berdasarkan edisinya atau berdasarkan karakternya dan bentuk
tulisan.
b. Bibliografis: Berfungsi sebagai penunjuk
referensi berupa sumber buku yang digunakan dalam menulis suatu karya sejarah.
Jika catatan kaki letaknya dihalaman bawah buku sebagai penunjuk referensi dari
kutipan isi buku orang lain, tetapi bibliografis adalah kumpulan artikel dari
beberapa sumber milik orang lain yang dikutip dan diberi keterangan lewat
catatan dan daftar pustaka.
c. Majalah Sejarah atau media masa: berfungsi
sebagai alat bantu komposisi dan inspirasi serta pembanding suatu peristiwa
berupa fakta maupun opini di masa lalu.
Dari beberapa alat bantu tersebut,harus bersikap kritis
terhadap informasi yang diperoleh dengan cara mengidentifikasi informasi yang
didapatkan serta menganalisis informasi tersebut untuk diolah. Dokumen yang
didapatkan baik sumber tertulis, maupun rekaman harus disinkronkan dari faktor
otentisitas. Kemudian sebelum memulai menulis, harus memperhatikan tata bahasa
atau langgam,apakah kisah sejarah yang ditulis itu berbentuk”Past” atau
berbentuk “Present”. Sehingga dalam hal ini, harus benar-benar jeli
dan teliti dalam mengkombinasi data dari sumber,setelah draft sejarah selesai
di tulis,ditarik kesimpulan dari apa yang di tulis.
Menurut pendapat saya, tentang teknik sejarah yang
dikemukakan oleh Louis Gottschalk tersebut sudah baik. Tiap langkah dalam
teknik yang disampaikan Louis Gottschalk tersebut sudah mampu mendeskripsikan
nantinya akan menghasilkan suatu laporan penelitian sejarah yang baik dan
terstruktur apabila peneliti benar-benar menjadikan teknik terebut sebagai
rambu-rambu dalam penulisan laporan sejarahnya tanpa menghilangkan atau melewati
salah satu dari step atau langkah yang telah ditentukan.
CARA YANG BAIK BAGI SEJARAWAN UNTUK MENGERTI MASYARAKAT
Cara yang paling baik bagi
sejarawan untuk menyumbangkan kepada usaha mengerti masyarakat dan hubungannya
dengan generalisasi sosiologi adalah dengan menemukan kontradiksi dan pengecualian
dalam generalisasi ilmu social. Seorang generalisator mudah beranggapan bahwa
perkecualian-perkecualian malahan membuktikan kebenaran dalilnya. Tapi
kadang-kadang perkecualian merupakan satu-satunya jalan dari suatu jalan buntu
logika. Karena beberapa ilmu sosial didasarkan atas contoh-contoh sejarah yang
yang dipilih oleh sejarawan (atau oleh sarjana ilmu sosial sebagai sejarawan)
hanya karena ia berminat pada pengertian itu atau dipengaruhi olehnya. Dari
permasalahan tersebut, argumen akan disimpulkan mengarahkan sesorang untuk
menemukan premis yang disimpulkan sebagai suatu interpretasi terhadap
peristiwa. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan generalisasi masalah,dalam
konteks masalah yang dibahas.
Contoh pada kasus di Indonesia yakni: Pada masa orde baru.
Pemerintahan Suharto yang dikenal makmur menimbulkan suatu pro-kontra. Sebagai
masyarakat Indonesia mayoritas masyarakat akan menciptakan situasi sosial yang
positif dan negatif. Situasi negatif contohnya adalah kontroversi tentang
supersemar. Dengan demikian, sejarawan menjadi dua kali lebih berguna dalam
disiplin-disiplin yang berusaha mengerti masyarakat. Ia tidak hanya merupakan
pencari data bagi ilmuan siosial, tetapi juga melakukan pengecekan terhadap
validitas daripada pengerian atau konsep ilmu sosial bagi masyarakat.
4. Coba terangkan intisari metode sejarah setelah itu
buatlah proposal penelitian sejarah!
INTISARI METODE SEJARAH
Intisari metode sejarah merupakan suatu kerangka berfikir
atau prosedur yang dirumuskan menggunakan suatu metode ilmiah dalam penelitian.
Dalam penelitian sejarah ada metode penelitian yang digunakan yakni menggunakan
metode yang sudah dijelaskan diatas, langkah-langkah metode sejarah, sbb:
a) Heuristik, yaitu proses mencari dan
menemukan sumber-sumber yang diperlukan.
b) Kritik, terhadap sumber terdiri dari
kritik ekstern dan intern. Kritik ekstern pengujian terhadap otentikitas, asli,
turunan, relevan tidaknya suatu sumber. Sedangkan kritik intern yaitu pengujian
terhadap isi atau kandungan sumber. Tujuan kritik untuk menyeleksi data menjadi
fakta.
c) Interpretasi, atau penafsiran. Pada
tahap interpretasi sejarawan mencari saling hubung antar berbagai fakta yang
telah ditemukan, kemudian menafsirkannya.
d) Historiografi, yaitu tahap
penulisan sejarah. Pada tahap ini rangkaian fakta yang telah ditafsirkan
disajikan secara tertulis sebagai kisah atau ceritera sejarah.
0 komentar:
Posting Komentar