Tips Percantik Blogger

Minggu, 02 Februari 2014

Perbedaan kritik Ekstern dan Intern dan cara untuk membuktikan keduanya



1.   Kritik Ekstern
-   Kritik Ekstern digunakan untuk memperoleh keabsahan tentang keaslian sumber (otentitas)
-   Kritik ekstern digunakan untuk memperbedakan satu tipuan atau suatu misrepresentasi dari sebuah dokumen yang sejati, karena pemalsuan dokumen dalam keseluruhan atau untuk sebagian, meskipun bukan merupakan suatu hal yang biasa, namun cukup sering terjadi, sehingga seorang sejarawan yang cermat harus senantiasa waspada terhadapnya.
-   Kritik ekstern digunakan untuk usaha menetapkan suatu teks yang akurat yang oleh para ahli filologi disebut “Kritik Teks”, sedangkan didalam studi Injil juga disebut “Kritik Rendah”, sjarawan telah meminjam teknik dari ahli filologi dan kritikus Injil.
-   Kritik ekstern digunakan untuk mereforasi teks, yaitu dengan cara mengumpulkan beberapa copian teks, untuk kemudian dibandingkan dan dianalisis. Dalam hal ini sejarawan membutuhkan ilmu bantu sejarah, karena pada akhir-akhir ini, ilmiawan sosial seperti ahli pendidikan, anthropologi, psikologi dan sosiologi telah menerbitkan Questionaire, Poll Opinio umum, statistik mengenai penduduk dan perubahan sosial, dsb. Dan kesimpulan yang diperolh dari material semacam itu dan dari apa yang dinamakan “Dokumen Pribadi” atau otobiografi yang dikumpulkan oleh ilmiawan sosial selama ini.
-   Kritik ekstern digunakan untuk mengidentifikasi pengarang dan tanggal.

2.    Kritik Intern
-   Kritik intern digunakan untuk meneliti keabsahan tentang kesahihan sumber (kredibilitas)
-   Kritik intern digunakan untuk menganalisis pembuktian kebenaran sebuah fakta sejarah.
-   Kritik intern menggunakan Hipotesa Interogatif, karena hipotesa ini lebih baik dibandingkan dalam bentuk deklaratif, hipotesa interogatif bersifat tidak mengikat sebelum semua bukti selesai diperiksa. Dan sedikit membantu sejarawan untuk memecahkan suatu masalah karena pertanyaan tersebut langsung menuju ke jawaban.
-   Kritik intern digunakan untuk melakukan pencarian terhadap detail khusus daripada kesaksian, karena fakta sejarah harus mengandung empat aspek subyek sejarah, yaitu: aspek biografis, aspek geografis, aspek kronologis, dan aspek fungsionil.
-   Kritik intern digunakan untuk melakukan penilaian pribadi, yaitu kemampuan dan kemauan daripada saksi untuk memberikan kesaksian yang dapat diandalkan, yang ditentukan oleh sejumlah faktor didalam personalitas dan situasi sosial, yang kadang disebut “unsur pribadinya” (personal equation).
-   Kritik intern menggunakan aturan-aturan umum, Dimana seorang sejarawan  adalah penuntut , pembela, hakim, dan juri menjadi satu. Dan sebagai hakim ia tidak mengesampingkan bukti apapun asal relevan. Kesaksian yang  kredibel harus  lulus empat ujian. Dan yang  merupakan subyek pemeriksaan adalah saksi primer dan detailnya, bukan seluruh sumber sebagai keseluruhan.
-   Kritik intern digunakan untuk menganalisis kemampuan untuk menyatakan kebenaran.

Teknik Sejarah yang Disampaikan Louis Gottschalk
Langkah-langkah penting yang harus diperhatikan untuk melakukan penulisan sejarah menurut Louis Gottschalk adalah:
a.       Pengumpulan data (Heuristik)
b.      Kritik
c.       Interpretasi
d.      Historiografi (Penulisan Sejarah)
Dari langkah-langkah tersebut dapat dijelaskan bahwa langkah pertama yang harus dilakukan adalah menyeleksi sumber sumber sejarah yang akan digunakan sebagai data, serta referensi dalam menulis sejarah. Kemudian meneliti saksi saksi yang berhubungan dengan peristiwa yang diteliti. Selanjutnya mengklarifikasi data yang diperoleh terhadap fakta yang terjadi di masa lalu agar data dan fakta yang ditulis bersifat sinkron. Klarifikasi data ini dapat dilakukan dengan alat bantu yakni sebagai berikut:
a. Katalog: berfungsi untuk memudahkan peneliti menemukan sebuah buku yang diketahui dari pengarang, judul atau subyeknya ,untuk menunjukkan apa yang dimiliki suatu perpustakaan oleh pengarang tertentu, pada subyek tertentu, dalam jenis literatur tertentu, membantu dalam pemilihan buku berdasarkan edisinya atau berdasarkan karakternya dan bentuk tulisan.
b. Bibliografis: Berfungsi sebagai penunjuk referensi berupa sumber buku yang digunakan dalam menulis suatu karya sejarah. Jika catatan kaki letaknya dihalaman bawah buku sebagai penunjuk referensi dari kutipan isi buku orang lain, tetapi bibliografis adalah kumpulan artikel dari beberapa sumber milik orang lain yang dikutip dan diberi keterangan lewat catatan dan daftar pustaka.
c. Majalah Sejarah atau media masa: berfungsi sebagai alat bantu komposisi dan inspirasi serta pembanding suatu peristiwa berupa fakta maupun opini di masa lalu.
Dari beberapa alat bantu tersebut,harus bersikap kritis terhadap informasi yang diperoleh dengan cara mengidentifikasi informasi yang didapatkan serta menganalisis informasi tersebut untuk diolah. Dokumen yang didapatkan baik sumber tertulis, maupun rekaman harus disinkronkan dari faktor otentisitas. Kemudian sebelum memulai menulis, harus memperhatikan tata bahasa atau langgam,apakah kisah sejarah yang ditulis itu berbentuk”Past” atau berbentuk “Present”. Sehingga dalam hal ini, harus benar-benar jeli dan teliti dalam mengkombinasi data dari sumber,setelah draft sejarah selesai di tulis,ditarik kesimpulan dari apa yang di tulis.
Menurut pendapat saya, tentang teknik sejarah yang dikemukakan oleh Louis Gottschalk tersebut sudah baik. Tiap langkah dalam teknik yang disampaikan Louis Gottschalk tersebut sudah mampu mendeskripsikan nantinya akan menghasilkan suatu laporan penelitian sejarah yang baik dan terstruktur apabila peneliti benar-benar menjadikan teknik terebut sebagai rambu-rambu dalam penulisan laporan sejarahnya tanpa menghilangkan atau melewati salah satu dari step atau langkah yang telah ditentukan.

CARA YANG BAIK BAGI SEJARAWAN UNTUK MENGERTI MASYARAKAT
Cara yang paling baik bagi sejarawan untuk menyumbangkan kepada usaha mengerti masyarakat dan hubungannya dengan generalisasi sosiologi adalah dengan menemukan kontradiksi dan pengecualian dalam generalisasi ilmu social. Seorang generalisator mudah beranggapan bahwa perkecualian-perkecualian malahan membuktikan kebenaran dalilnya. Tapi kadang-kadang perkecualian merupakan satu-satunya jalan dari suatu jalan buntu logika. Karena beberapa ilmu sosial didasarkan atas contoh-contoh sejarah yang yang dipilih oleh sejarawan (atau oleh sarjana ilmu sosial sebagai sejarawan) hanya karena ia berminat pada pengertian itu atau dipengaruhi olehnya. Dari permasalahan tersebut, argumen akan disimpulkan mengarahkan sesorang untuk menemukan premis yang disimpulkan sebagai suatu interpretasi terhadap peristiwa. Hal ini bertujuan untuk mendapatkan generalisasi masalah,dalam konteks masalah yang dibahas.
Contoh pada kasus di Indonesia yakni: Pada masa orde baru. Pemerintahan Suharto yang dikenal makmur menimbulkan suatu pro-kontra. Sebagai masyarakat Indonesia mayoritas masyarakat akan menciptakan situasi sosial yang positif dan negatif. Situasi negatif contohnya adalah kontroversi tentang supersemar. Dengan demikian, sejarawan menjadi dua kali lebih berguna dalam disiplin-disiplin yang berusaha mengerti masyarakat. Ia tidak hanya merupakan pencari data bagi ilmuan siosial, tetapi juga melakukan pengecekan terhadap validitas daripada pengerian atau konsep ilmu sosial bagi masyarakat.
4. Coba terangkan intisari metode sejarah setelah itu buatlah proposal penelitian sejarah!

INTISARI METODE SEJARAH
Intisari metode sejarah merupakan suatu kerangka berfikir atau prosedur yang dirumuskan menggunakan suatu metode ilmiah dalam penelitian. Dalam penelitian sejarah ada metode penelitian yang digunakan yakni menggunakan metode yang sudah dijelaskan diatas, langkah-langkah metode sejarah, sbb:
a)   Heuristik, yaitu proses mencari dan menemukan sumber-sumber yang diperlukan.
b)   Kritik, terhadap sumber terdiri dari kritik ekstern dan intern. Kritik ekstern pengujian terhadap otentikitas, asli, turunan, relevan tidaknya suatu sumber. Sedangkan kritik intern yaitu pengujian terhadap isi atau kandungan sumber. Tujuan kritik untuk menyeleksi data menjadi fakta.
c)   Interpretasi, atau penafsiran. Pada tahap interpretasi sejarawan mencari saling hubung antar berbagai fakta yang telah ditemukan, kemudian menafsirkannya.
d)   Historiografi, yaitu tahap penulisan sejarah. Pada tahap ini rangkaian fakta yang telah ditafsirkan disajikan secara tertulis sebagai kisah atau ceritera sejarah.

Judul: Perbedaan kritik Ekstern dan Intern dan cara untuk membuktikan keduanya ; Ditulis oleh Unknown; Rating Blog: 5 dari 5

0 komentar:

Posting Komentar